[unugo.ac.id] Kota Gorontalo – Masalah ketidakadilan terhadap perempuan yang selama ini dianggap sebagai hal biasa dan tidak dipermasalahkan, hal ini menyebabkan banyaknya bentuk ketidakadilan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan dan menyebabkan kerugian bagi posisi perempuan dalam masyarakat.

Dosen Universeitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, Andi Inar Sahabat, S.H., M.H selaku ketua pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat bersana tim melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Kepemimpinan Perempuan Menuju Desa Responsif Gender dan Inklunsif di Desa Ayula Selatan Kabupaten Bone Bolango, 13 September 2024.

Kegiatan ini didukung penuh oleh pemerintah setempat, Heny Aswin Monoarfa, S.IP Kepala Desa Ayula menyapaikan apresiasi atas kegiatan ini sebagai kegiatan yang memotivasi perempuan desa untuk terlibat aktif dalam rangkaian perencanaan dan penganggaran desa.

Kurangnya kesadaran perempuan desa untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa, kondisi terkini perempuan yang hidup dan tinggal di desa sangat jauh dari kata berdaya. Berbagai keterbatasan menyebakan para perempuan desa tidak sadar akan hak dan pengarusutamaan yang diberikan oleh pemerintah. 

Kurangnya keterlibatan perempuan dalam kontestasi politik dan pemerintahan desa sangat sedikit bahkan tidak ada perempuan yang mengajukan diri dalam pemilihan kepala atau aparat desa. Bahkan dalam berbagai kegiatan desa pun perempuan jarang dilibatkan khususnya dalam peran-peran strategis pengambilan keputusan. 

Tidak terakomodirnya usulan kebutuhan perempuan rentan dalam perencanaan penganggaran desa. Kurangnya keterlibatan perempuan dalam berbagai kegiatan desa khususnya pada proses pengambilan keputusan mengakibatkan tidak tersampaikannya usulan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh perempuan desa sehingga anggaran desa bersifat maskulin dan tidak menjangkau kebutuhan berdasarkan kerentanan dan dimensi sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *